cover
Contact Name
Ferius Soewito
Contact Email
-
Phone
+6221-31937910
Journal Mail Official
jinma_mki@idionline.org
Editorial Address
Jl. Dr. G. S. S. Y Ratulangie No. 29, Menteng, Jakarta Pusat 10350
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Journal of the Indonesian Medical Association : Majalah Kedokteran Indonesia
ISSN : 20891067     EISSN : 26543796     DOI : http://dx.doi.org/10.47830
Journal Of The Indonesian Medical Association (JInMA) / Majalah Kedokteran Indonesia (MKI) adalah Jurnal yang berada di bawah naungan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dan sebagai Kanal InformasiIlmiah di Kalangan Dokter Umum dan Dokter Spesialis serta Profesi Terkait.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 69 No 8 (2019): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum" : 7 Documents clear
TEKNOLOGI TRANSFUSI DARAH TERKINI UNTUK MENGATASI KRISIS SAAT BENCANA DAN PERANG Teuku Ilhami Surya Akbar
Majalah Kedokteran Indonesia Vol 69 No 8 (2019): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum
Publisher : PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA (PB IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/jinma.v69i8.184

Abstract

Transfusi darah merupakan salah satu bagian penting dari pelayanan kesehatan modern. Bila digunakan dengan benar, transfuse darah dapat menyelamatkan jiwa pasien dan meningkatkan derajat kesehatan. Perdarahan masif masih merupakan masalah utama dan penyebab kematian yang berpotensi reversibel pada seluruh disiplin ilmu kesehatan.
DETEKSI ANTIGEN HELICOBACTER PYLORI PADA PASIEN GERD DAN NON-GERD DI RUMAH SAKIT ATMA JAYA Athalia Nofera Kurniawan; Riki Tenggara; Lucky Hartati Moehario
Majalah Kedokteran Indonesia Vol 69 No 8 (2019): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum
Publisher : PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA (PB IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/jinma.v69i8.185

Abstract

Pendahuluan: Helicobacter pylori adalah salah satu bakteri flora normal lambung dan sering diasosiasikan dengan dispepsia, tetapi keterkaitannya terhadap Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) masih kontroversial. Diagnosis H. pylori paling sering ditegakkan melalui pemeriksaan histopatologi, tes urease yang invasif, dan urea breath test (UBT) yang relatif mahal. Salah satu uji serologi adalah stool antigen test (SAT) yang lebih murah, non-invasif dan lebih mudah pengerjannya. Penelitian ini bertujuan mendeteksi adanya antigen H. pylori pada pasien GERD dan non-GERD di Rumah Sakit Atma Jaya (RSAJ). Metode: Penelitian ini menggunakan studi potong lintang yang bersifat deskriptif. Inklusi penelitian mencakup pasien dewasa yang dirawat inap pada bulan Agustus 2018 ? November 2018 di RSAJ. Peserta diwawancara dengan kuesioner GERDQ. Sampel feses diperiksa menggunakan SAT (Biocare®). Hasil: Sebanyak 30 responden yang terdiri 22 perempuan dan 8 laki-laki, dengan usia terbanyak adalah kelompok usia dewasa (35?64 tahun). Sebanyak 40% responden termasuk kelompok GERD dengan 75% perempuan. Hasil uji SAT positif pada kelompok GERD 16,67%, non-GERD 11,11% dan hasil uji SAT negatif pada kelompok GERD 91,67%, non-GERD 77,78%. Kesimpulan: Keberadaan antigen H. pylori lebih banyak ditemukan pada perempuan, pada usia dewasa dan tidak ditemukan perbedaan antigen H. pylori pada pasien GERD dan non-GERD di RS Atma Jaya.
EFEK EKSTRAK KUNYIT PUTIH (CURCUMA ZEDOARIA) SEBAGAI NEFROPROTEKTOR PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI TEMBAGA Fiska Maya Wardhani; Linda Chiuman; Chrismis Novalinda Ginting; Sahna Ferdinand Ginting; Ali Napiah Nasution
Majalah Kedokteran Indonesia Vol 69 No 8 (2019): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum
Publisher : PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA (PB IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/jinma.v69i8.186

Abstract

Latar belakang: Pencemaran logam berat meningkat seiring dengan meningkatnya perkembangan industri. Paparan tembaga dalam jumlah besar dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan hati. Berdasarkan penelitian terdahulu rimpang kunyit putih (Curcuma zedoaria) memiliki manfaat diantaranya sebagai antioksidan, antiinflamasi, antiproliferasi, antikanker, dan antimikroba. Kurkumin yang terkandung dalam rimpang kunyit putih pada penelitian sebelumnya digunakan sebagai senyawa nefroprotektif.Tujuan: Penelitian ini bertujuan apakah rimpang kunyit putih (Curcuma zedoaria) memiliki efek nefroprotektif dengan paparan CuSO4 pentahidrat. Metode: Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan the post test only control group design. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling. Tikus putih jantan galur wistar dibagi menjadi enam kelompok; kontrol normal, kontrol kunyit putih (45 mg/ 200 g), kontrol CuSO4 pentahidrat, dan kelompok co-treatment (curcumin selama 14 hari diikuti CuSO4 selama 5 hari). Hasil: Data dianalisis menggunakan uji One Way Anova diikuti uji Post-Hoc LSD. Untuk Kelompok 4 (kelompok preventif) kadar ureum kreatinin serum tidak ada perbedaan yang bermakna dengan Kelompok 1 dan 2 (p > 0,05) dengan kerusakan struktur histologis yang ringan. Namun, didapatkan perbedaan yang bermakna (p < 0,05) pada Kelompok 3, 5, dan 6. Kesimpulan: Dosis ekstrak kunyit putih 45 mg/ 200 g menunjukkan adanya penurunan kadar ureum kreatinin serum dan kerusakan histologi jaringan ginjal yang ringan.
PENGARUH PUASA VIKâLA BHOJANA TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA DAN GULA DARAH PADA KOMUNITAS BHIKKHU THERAVâDA Fredy; Budi Utomo; Khie Khiong
Majalah Kedokteran Indonesia Vol 69 No 8 (2019): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum
Publisher : PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA (PB IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/jinma.v69i8.187

Abstract

Pendahuluan: Penyakit jantung dan stroke merupakan dua penyakit pembunuh terbesar yang berkaitan dengan tingginya kadar kolesterol dan gula darah akibat pola makan salah. Tujuan: tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan pengaruh puasa Buddhis (vikâla Bhojana) terhadap kadar trigliserida dan kadar gula darah puasa pada komunitas bhikkhu Theravâda di kota medan. Metode: Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimental dengan kontrol grup yang tidak setara. Sampel diambil dengan teknik sampling purposive berdasarkan kriteria inklusi yang terdiri dari 18 orang bhikkhu dan 18 orang umat awam. Pengambilan data dilakukan dengan pengukuran anthopometrik dan analisa darah. Analisa statistik menggunakan uji t-test satu sampel, t-test tidak berpasangan dan Pearson Product Moment. Hasil: Hasil statistik memperlihatkan nilai p = 0,006 (p<0,05) yang menunjukkan adanya perbedaan bermakna antara rerata kadar trigliserida dan gula darah puasa dua kelompok. Kesimpulan: Walaupun tujuan utama puasa Buddhis (vikâla bhojana) adalah untuk mengendalikan diri, puasa Buddhis (vikâla bhojana) dapat menurunkan kadar trigliserida dan kadar gula darah puasa.
EFEK KINESIOTAPING DAN LATIHAN PENGUATAN OTOT KUADRISEPS TERHADAP AKTIVITAS OTOT REKTUS FEMORIS, VASTUS MEDIALIS OBLIK DAN VASTUS LATERALIS, INTENSITAS NYERI DAN STATUS FUNGSIONAL PENDERITA OSTEOARTRITIS LUTUT: UJI ACAK TERKONTROL Novaria Puspita; Tertianto Prabowo; Irma Ruslina Defi
Majalah Kedokteran Indonesia Vol 69 No 8 (2019): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum
Publisher : PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA (PB IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/jinma.v69i8.188

Abstract

Tujuan: Untuk mengetahui efek kinesiotaping (KT) dan latihan penguatan otot kuadriseps terhadap aktivitas otot Rektus Femoris (RF), Vastus Medialis Oblik (VMO) dan Vastus Lateralis (VL), intensitas nyeri dan status fungsional penderita OA lutut.Metode Penelitian: Desain penelitian ini adalah uji acak terkontrol double blind. Dua puluh enam wanita dengan OA lutut dibagi menjadi kelompok intervensi dan kontrol secara acak. Kelompok intervensi diberikan KT pada ketiga otot kuadriseps dan latihan penguatan otot kuadriseps, kelompok kontrol mendapat ?sham? taping dan latihan penguatan otot kuadriseps. Dilakukan pengukuran aktivitas otot dengan surface electromyography (sEMG), penilaian nyeri dengan Numerical Rating Scale (NRS) dan status fungsional dengan Aggregated Locomotor Function (ALF) scale sebelum dan setelah perlakuan 4, 6 dan 8 minggu.Hasil: Terdapat perbedaan bermakna pada aktivitas otot rektus femoris (p=0,033) antara kelompok perlakuan dan kontrol pada minggu ke-8 tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna (p>0.05) antara kelompok perlakuan dan kontrol pada aktivitas otot vastus medialis oblik, vastus lateralis, NRS dan ALF di minggu 4,6 dan 8.Kesimpulan: KT dan latihan penguatan quadriseps tidak memberikan perbaikan yang lebih pada intensitas nyeri, status fungsional, aktivitas otot VMO dan VL dibandingkan dengan ?sham? taping dan penguatan quadriseps pada OA lutut, kecuali hanya pada peningkatan aktivitas otot RF.
HARUSKAH PLASENTA PERKRETA DISERTAI LAKUNA BIZARRE? Tri Apriliawan; Yuyun Lisnawati; Dwiyanarsi Yusuf; Oni Khonsa
Majalah Kedokteran Indonesia Vol 69 No 8 (2019): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum
Publisher : PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA (PB IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/jinma.v69i8.189

Abstract

Latar belakang: Plasenta perkreta merupakan salah satu kondisi mengancam nyawa yang membutuhkan tatalaksana secara multidisiplin. Angka kejadian plasenta perkreta semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kejadian seksio sesarea. Diagnosis saat antenatal merupakan titik penting untuk mencegah morbiditas serta mortalitas pada ibu dan bayi. Ultrasonografi (USG) merupakan salah satu modalitas yang relatif lebih murah dan mudah, untuk penegakan diagnosis plasenta perkreta.Tujuan: Mengidentifikasi kriteria ultrasonografi yang optimal untuk diagnosis plasenta perkreta. Metode: Kami mengikuti 2 kasus, yang melakukan antenatal care (ANC). Kedua pasien kemudian dilakukan pemeriksaan USG sesuai dengan metode placenta accrete index (PAI). Temuan penilaian USG ini kemudian dibandingkan dengan temuan klinis intraoperatif dan gambaran histologi. Hasil: Dari dua kasus, kami tidak menemukan adanya lakuna Bizarre, melainkan ditemukan lapisan miometrium retroplasenta yang tipis disertai dengan hilangnya clear zone. Penemuan pada ultrasonografi ini sesuai dengan temuan intraoperatif dan gambaran histologi, dimana gambaran plasenta perkreta jelas terlihat.Kesimpulan: Berbeda dengan penilaian pada PAI, dimana adanya lakuna merupakan faktor prediksi terbesar terjadinya plasenta adhesiva, pada kedua kasus ini, lapisan miometrium retroplasenta yang tipis disertai clear zone yang menghilang, walau tidak ditemukan lakuna, cukup dapat menggambarkan plasenta perkreta.
SELENIUM SEBAGAI TERAPI OFTALMOPATI GRAVES DERAJAT RINGAN Laura Agnestasia Djunaedi; Ferdy Iskandar; Cisca Kuswidyati
Majalah Kedokteran Indonesia Vol 69 No 8 (2019): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum
Publisher : PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA (PB IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/jinma.v69i8.190

Abstract

Oftalmopati Graves (OG) merupakan manifestasi ekstra-tiroid tersering dari penyakit Graves. Sebanyak lebih dari 50% penderita Graves akan mengalami OG, bahkan 10% diantaranya menderita OG derajat berat. Mekanisme terjadinya OG berhubungan dengan reaksi autoimun yang sangat kompleks dan dicurigai juga berhubungan dengan ketidakseimbangan kadar antioksidan serta oksidan di dalam tubuh. Selain itu, faktor lingkungan (rokok) dan juga kontrol yang buruk dari penyakit Graves semakin memicu progresifitas dari oftalmopati.Salah satu komponen antioksidan yang paling banyak terdapat pada kelenjar tiroid adalah selenium. Selenium diharapkan dapat membantu mengatasi OG terutama pada derajat ringan dengan memperbaiki ketidakseimbangan antara kadar oksidan dan antioksidan di dalam tubuh. Namun, pemberian selenium tidak dapat dilakukan secara bebas karena pemberian dalam jumlah yang tidak tepat dapat memicu timbulnya beberapa jenis kanker dan juga diabetes mellitus tipe II.

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2019 2019


Filter By Issues
All Issue Vol 73 No 4 (2023): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 73 No 2 (2023): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 73 No 1 (2023): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 72 No 6 (2022): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 72 No 5 (2022): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 72 No 4 (2022): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 72 No 3 (2022): Journal of the Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 72 No 2 (2022): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 72 No 1 (2022): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 71 No 6 (2021): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 71 No 5 (2021): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 71 No 4 (2021): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 71 No 3 (2021): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 71 No 2 (2021): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 71 No 1 (2021): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 70 No 12 (2020): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, V Vol 70 No 10 (2020): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, V Vol 70 No 8 (2020): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 70 No 6 (2020): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 70 No 4 (2020): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 70 No 2 (2020): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum Vol 70 No 2 (2020): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 69 No 12 (2019): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, V Vol 69 No 12 (2019): Journal of The Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volu Vol 69 No 10 (2019): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, V Vol 69 No 10 (2019): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volu Vol 69 No 8 (2019): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 69 No 8 (2019): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum Vol 69 No 6 (2019): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum Vol 69 No 6 (2019): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 69 No 4 (2019): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 69 No 4 (2019): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum Vol 69 No 2 (2019): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum Vol 69 No 2 (2019): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 68 No 12 (2018): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, V Vol 68 No 12 (2018): Journal of The Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volu Vol 68 No 10 (2018): Journal of The Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volu Vol 68 No 10 (2018): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, V Vol 68 No 8 (2018): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 68 No 8 (2018): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum Vol 68 No 6 (2018): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 68 No 6 (2018): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum Vol 68 No 4 (2018): Journal of the Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 68 No 4 (2018): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum Vol 68 No 2 (2018): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 68 No 2 (2018): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum Vol 68 No 1 (2018): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum Vol 68 No 1 (2018): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo More Issue